This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Selasa, 02 Oktober 2018

Apa itu Higher Order Thinking Skills (HOTS)Hasil gambar untuk mtsn 2 malang 

Ujian Nasional (UN) untuk tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Madrasah Aliyah (MA) baru saja berlalu. Ujian yang diikuti oleh sekitar 1.812.565 siswa SMA dan MA di seluruh Indonesia ini berlangsung pada 9 April hingga 12 April 2018.
Namun, berakhirnya UN meninggalkan masalah. Salah satunya keluhan dari para siswa peserta ujian, mengenai sulitnya soal-soal yang diberikan, terutama soal matematika.
Bahkan, berita sebelumnya menyebutkan akun Instagram Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Muhadjir Effendy (@muhadjir_effendy), akun Twitter Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (@Kemdikbud_RI), serta akun Instagram Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi (Pustekkom) Kemendikbud (@pustekkom_kemendikbud) menjadi sasaran keluhan.
Dalam tanggapannya, Mendikbud Muhadjir Effendy mengatakan bahwa bobot pada soal-soal UNBK, terutama mata pelajaran matematika memang berbeda dengan penilaian biasanya. Soal-soal tertentu dibuat lebih sulit dan membutuhkan daya nalar tinggi, atau higher order thinking skills (HOTS).
Apa sebenarnya konsep Higher Order Thinking Skills yang sedang ramai dibicarakan ini?
Alice Thomas dan Glenda Thorne mendefinisikan istilah HOTS dalam artikel yang berjudul How to Increase Higher Order Thinking (2009) sebagai cara berpikir pada tingkat yang lebih tinggi daripada menghafal, atau menceritakan kembali sesuatu yang diceritakan orang lain.
Keterampilan mental ini awalnya ditentukan berdasarkan Taksonomi Bloom yang mengategorikan berbagai tingkat pemikiran, mulai dari yang terendah hingga yang tertinggi, yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan evaluasi.
Konsep Benjamin S. Bloom dkk. dalam buku Taxonomy of Educational Objectives (1956) itu, sejatinya merupakan tujuan-tujuan pembelajaran yang terbagi dalam tiga ranah.
Ketiga ranah tersebut adalah Kognitif, merupakan keterampilan mental (seputar pengetahuan); Afektif, sisi emosi (seputar sikap dan perasaan); dan Psikomotorik, yang berhubungan dengan kemampuan fisik (keterampilan).
Taksonomi untuk menentukan tujuan belajar ini bisa disebut sebagai "tujuan akhir dari sebuah proses pembelajaran". Setelah menjalani proses pembelajaran tertentu, siswa diharapkan dapat mengadopsi keterampilan, pengetahuan, atau sikap yang baru.
Tingkatan keterampilan berpikir yang dibagi menjadi tingkat rendah dan tinggi, merupakan bagian dari salah satu ranah yang dikemukakan Bloom, yaitu ranah kognitif. Dua ranah lainnya, afektif dan psikomotorik, punya tingkatannya tersendiri.
Ranah kognitif ini kemudian direvisi oleh Lorin Anderson, David Krathwohl, dkk. pada 2001. Urutannya diubah menjadi (1) mengingat (remember); (2) memahami (understand); (3) mengaplikasikan (apply); (4) menganalisis (analyze); (5) mengevaluasi (evaluate); dan (6) mencipta (create).
Tingkatan 1 hingga 3, sesuai konsep awalnya, dikategorikan sebagai kemampuan berpikir tingkat rendah (LOTS). Sedangkan butir 4 sampai 6 dikategorikan sebagai kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS).


Contoh penerapan Taksonomi Bloom dalam pembelajaran digital. | Lee Watanabe-Crockett /Global Digital Citizen Foundation
Lalu bagaimana mengenali tingkatan dimaksud dalam proses pembelajaran?
Bloom sejak awal mengenalkan kata-kata kerja operasional yang bisa digunakan sebagai panduan. Demikian pula dalam versi revisi Anderson dan Krathwohl. Pada tingkat mengingat, misalnya, diindikasikan dengan kata kerja seperti mendefinisikan, mendeskripsikan, mengidentifikasikan, dan kata lain sejenis.
Pada tingkatan lebih tinggi, misalnya mencipta, kata-kata kerja yang bisa digunakan sebagai rumusan tujuan belajarnya antara lain mengategorisasi, mengombinasikan, mengompilasi, merancang, mengembangkan, atau kata lain sejenis.
Lalu, apa masalahnya dengan soal-soal yang terdapat dalam UNBK itu?
Menurut Abduhzen dan Satriawan Salim, Wakil Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI), cara pandang pemerintah yang ingin meningkatkan peringkat Indonesia dengan mengandalkan UNBK hanya bersifat parsial dan tidak utuh.
Abduhzen dalam wawancara dengan Okezone.com mengatakan seharusnya konsep dan praktik pembelajaranlah yang terlebih dahulu dibenahi. "Dibahas atau dikaji dulu baru dirumuskan, dibuat kebijakan, baru kemudian lakukan sosialisasi," ujarnya.
HOTS bukan mata pelajaran, bukan juga soal ujian, tambah Abduhzen. HOTS adalah tujuan akhir yang dicapai melalui pendekatan, proses dan metode pembelajaran. Kekeliruan memahami konsep HOTS akan berdampak pada kesalahan model pembelajaran yang makin tidak efektif dan tidak produktif.
Bila proses pembelajaran dirancang untuk mencapai tingkatan berpikir tingkat tinggi, maka tujuan belajarnya bisa mengadopsi kata-kata kerja yang direkomendasikan dalam konsep Taksonomi Bloom. Kata kerja yang digunakan, menentukan proses pembelajaran yang akan dijalani siswa.
Itu artinya, kata-kata kunci yang direkomendasikan Bloom dkk., tak bisa sekonyong-konyong diterapkan dalam soal, bila dalam proses pembelajaran tak pernah diterapkan.
Muhammad Nur Rizal, seorang pemerhati pendidikan dari Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM), menambahkan bahwa proses belajar di kelas selama ini belum mampu menghidupkan nalar peserta didik. Kemampuan dalam mengerjakan ujian hanya berdasarkan pada kebiasaan mengerjakan soal berbasis kisi-kisi.
Oleh karena itu, untuk meningkatkan mutu pendidikan, bukan hanya menaikkan tingkat kesulitan soal menggunakan konsep HOTS, melainkan secara menyeluruh mulai dari kurikulum. Misalnya dengan mengurangi materi dan memperbanyak refleksi dan proses belajar berbasis proyek.
Akan tetapi, perubahan tersebut harus berlaku dalam sistem perekrutan dan pengembangan profesionalitas guru. Kunci dari persoalan ini ada pada para pendidik, ungkap Satriawan. "Sayangnya pelatihan guru agar siap melaksanakan metode HOTS belum berjalan secara optimal," klaimnya seperti dikutip Okezone.com.

Minggu, 02 September 2018


Remidial Test

Assalamualaikum Wr. Wb

Sehubungan dengan hasil Ulangan Harian, berikut ini Link untuk mengerjakan Ulangan Remidi bagi siswa kelas 9 yang nilainya di bawah KKM. Selamat mengerjakan dan semoga nilainya bisa diatas nilai KKM

Wassalamualaikum Wr. Wb.

DISINI

Senin, 07 Mei 2018

Video Peserta Didik Kelas 9 Tahun Pelajaran 2017/2018


Peserta Didik Kelas 9 Tahun Pelajaran 2017/2018

SOAL UN BAHASA INGGRIS MTs April 2018


Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) disebut juga Computer Based Test (CBT) adalah sistem pelaksanaan ujian nasional dengan menggunakan komputer sebagai media ujiannya. Dalam pelaksanaannya, UNBK berbeda dengan sistem ujian nasional berbasis kertas atau Paper Based Test (PBT) yang selama ini sudah berjalan.

Penyelenggaraan UNBK pertama kali dilaksanakan pada tahun 2014 secara online dan terbatas di SMP Indonesia Singapura dan SMP Indonesia Kuala Lumpur (SIKL). Hasil penyelenggaraan UNBK pada kedua sekolah tersebut cukup menggembirakan dan semakin mendorong untuk meningkatkan literasi siswa terhadap TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi). Selanjutnya secara bertahap pada tahun 2015 dilaksanakan rintisan UNBK dengan mengikutsertakan sebanyak 556 sekolah yang terdiri dari 42 SMP/MTs, 135 SMA/MA, dan 379 SMK di 29 Provinsi dan Luar Negeri. Pada tahun 2016 dilaksanakan UNBK dengan mengikutsertakan sebanyak 4382 sekolah yang tediri dari 984 SMP/MTs, 1298 SMA/MA, dan 2100 SMK. Jumlah sekolah yang mengikuti UNBK tahun 2017 melonjak tajam menjadi 30.577 sekolah yang terdiri dari 11.096 SMP/MTs, 9.652 SMA/MA dan 9.829 SMK. Meningkatnya jumlah sekolah UNBK pada tahun 2017 ini seiring dengan kebijakan resources sharing yang dikeluarkan oleh Kemendikbud yaitu memperkenankan sekolah yang sarana komputernya masih terbatas melaksanakan UNBK di sekolah lain yang sarana komputernya sudah memadai.

Penyelenggaraan UNBK saat ini menggunakan sistem semi-online yaitu soal dikirim dari server pusat secara online melalui jaringan (sinkronisasi) ke server lokal (sekolah), kemudian ujian siswa dilayani oleh server lokal (sekolah) secara offline. Selanjutnya hasil ujian dikirim kembali dari server lokal (sekolah) ke server pusat secara online (upload).



DOWNLOAD SOAL UN BAHASA INGGRIS MTs Tahun Pelajaran 2017/ 2018